Kamis, 27 Oktober 2011

Dubbing Video Secara On The Fly Memakai K-Lite Media Player Classic

Anda pasti telah mendengar istilah “dubbing”, bukan? Dubbing adalah sebuah istilah untuk pengisian suara pada video. Dubbing biasa kita jumpai pada film-film, terutama kartun dan serial TV. Tahukah Anda bahwa sebenarnya kita dapat melakukan dubbing pada video tersebut secara on the fly alias tanpa encoding menggunakan K-Lite Media Player Classic?

Cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut :
1. Pastikan Anda mempunyai sebuah video yang akan di-dubbing. Oiya, video tersebut haruslah tidak memiliki suara alias bisu. Anda bisa memperoleh video bisu tersebut dengan melakukan konversi menggunakan Any Video Converter dimana untuk opsi Audio-nya harus dalam keadaan disable. Perhatikan gambar di bawah ini!
Selain itu, Anda juga bisa mengeceknya apakah video tersebut bisu atau tidak, lagi-lagi dengan menggunakan Any Video Converter. :)
Bila mendapatkan pesan seperti di atas, maka bisa dipastikan video tersebut bisu.
2. Pastikan Anda juga telah menyiapkan sebuah file suara. Sebaiknya, untuk durasi dari file suara tersebut sama panjangnya dengan video yang akan di-dubbing.
3. Setelah itu, samakanlah nama file video yang akan di-dubbing dengan file suara tersebut. Kira-kira seperti saat Anda ingin meng-embed subtitle ke dalam file video.
4. Setelah itu, jalankanlah file video tersebut menggunakan K-Lite Media Player Classic dengan cara klik ganda pada file-nya. Maka secara otomatis, file suara tersebut akan di-embed ke dalam file video bersamaan dengan subtitle-nya (bila ada).
Demikianlah artikel ini, semoga bermanfaat!

Auto Dubbing Software

Jika aku mengucapkan “ohayo” menggunakan mikrofon yang terhubung ke komputer, maka suara yang keluar (melalui speaker) adalah “selamat pagi“.
Jika aku menonton film anime berbahasa Jepang, maka suara-suara dari film itu otomatis berubah menjadi Bahasa Indonesia.
Perkenalkan, nama program ini adalah “Auto Dubbing Software” (ADS).
ADS merupakan gabungan dari:
1. Voice Recognition
Voice Recognition digunakan untuk mendeteksi suara yang masuk ke dalam komputer (melalui mikrofon), agar komputer dapat memberikan respon terhadapnya.
Pada kesempatan ini, Voice Recognition digunakan untuk mengubah suara menjadi teks. Suara yang masuk ke komputer atau suara (film, lagu, dll) yang sedang dijalankan di komputer, akan diubah menjadi teks. Suaraku, yaitu “ohayo“, diubah menjadi teks/tulisan “ohayou“.
2. Translate System
Kata-kataku “ohayou” (yang sudah dalam bentuk teks), sekarang ditranslate dari bahasa jepang ke bahasa indonesia, sehingga menjadi: “selamat pagi“.
3. Text To Speech (TTS)
TTS digunakan untuk mengubah teks menjadi suara. Teks/tulisan akan dipecah-pecah per suku kata, lalu di-replace menjadi suara. Jadi, teks “selamat pagi” dipecah-pecahnya menjadi: “se“, “la“, “mat“, “(spasi)“, “pa“, “gi“. Lalu tiap-tiap suku kata ini direplace menjadi suara. Hasilnya adalah suara: “se“, “la“, “mat“, “(diam-sebentar)“, “pa“, “gi“.
Ya, hasilnya adalah “selamat pagi” dalam bentuk suara. Ini adalah versi TTS yang sederhana dan paling mudah. Versi TTS (Indonesia) yang lebih lengkap bisa anda lihat di sini.
4. Voice Changer
Voice Changer digunakan untuk mengubah suara. Di sini akan digunakan untuk membuat jenis-jenis suara yang berbeda-beda, tergantung dari jenis suara yang dideteksi oleh Voice Recognition. Maka dengan adanya Voice Changer ini, suara yang dihasilkan oleh ADS tidak hanya satu macam saja.
Nah, apakah anda tertarik dengan software seperti ADS ini?
Sekarang, software seperti ADS ini sudah sangat banyak, diantaranya adalah Voice Translator, Google Speech-to-Speech Translation for Android, ECTACO iTranslate Voice Translator, Talking Translator Pro, UT-203 Voice Translator, VT Speech recognition software, dll.
Jika komputer anda online dan menggunakan Microsoft Windows dengan Speech Recognition, mungkin anda bisa mendownload dan mencoba software yang satu ini.
Atau ingin bikin softwarenya sendiri?
Ternyata, pembuatan database untuk translator (internal) dan database suara untuk TTS membutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena harus ada penguasaan bahasa dan harus mengerti perbedaan logat antar bahasa, membuat perbedaan suara berdasarkan ekspresi (seperti: marah, sedih, teriak, berbisik, bertanya), dan semacamnya.
Dan saya sendiri belum punya cukup waktu mencoba membuatnya. Kalo cuma mengedit-edit yang sudah ada kan nggak keren. Mungkin, memang harus dibuat oleh sebuah tim :)
ya begitulah posting hari ini.....
hahhahaaa.........
|| | Copyright 2012 By : | Cyber - Gara | | Created By : Rian Primagara ||